Presiden Direktur PT TM, Ignatius Kartiman, mengatakan bahwa ini adalah matik listrik pertama di Indonesia yang sudah dilengkapi dengan STNK, yang artinya, dapat dikemudikan di jalan raya tanpa melanggar aturan yang berlaku.
(Baca juga : Marques Siap Balas Kandang di Catalunya
Ia juga mengatakan kalau motor ini adalah produk "bareng-bareng", yang dikembangkan bersama Bosch dan Universitas Gajah Mada. Matik ramah lingkungan ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta PLN.
Bosch berperan dalam menyediakan komponen tenaga penggerak (driving system), termasuk baterai. Sementara UGM berperan dalam mengembangkan Viar Q1 sebagai e-Scooter pintar.
Baterai dari Bosch dapat membuat Q1 melaju hingga kecepatan 60 km/jam, serta dengan jarak terjauh 60 km. Baterai lithium ion dapat diisi ulang hingga penuh dalam waktu lima sampai tujuh jam.
(Baca juga : Firza Husein Sakit Saat Lanjutan Pemeriksaan Ulang
Menariknya, isi ulang motor dapat dilakukan di rumah. Pasalnya, kapasitas listrik minimal untuk dapat mengisi baterai motor ini hanya 220 VA. Sebagai pengingat, listrik terkecil rumah tangga Indonesia adalah 450 VA.
Motor ini telah bisa dipesan, dan konsumen yang pertama memesan sudah bakal mendapatkannya dalam waktu dekat. Soal harga, ia dibanderol Rp 16,2 juta, cukup kompetitif jika dibanding motor matik konvensional.
#sumber
0 komentar:
Posting Komentar