Mengutip Autonews, Selasa (27/6/2017) raksasa Jepang tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan baik di Amerika Serikat (AS) maupun Jepang. Pihak Takata juga mengatakan, akan menjual utama ke pemasok AS, Key Safety System (KSS).
KSS yang yang berbasis di Sterling Heights, Michigan, mengatakan secara terpisah bahwa mereka akan membeli secara substansial, seluruh aset dan operasi global Takata seharga 1,59 miliar dolar AS atau Rp Rp 21,1 triliunan. Pembelian ini tidak termasuk operasinya yang berhubungan dengan produksi ammonium nitrate untuk inflator airbag yang menyebabkan recall. Agen Bola Terpercaya
Baca juga : Namanya Unggul dalam Survei Populi, Ganjar Bilang "Ya Wajar Saja"
Meski begitu, pihak KSS menyebutkan kalau produksi ammonium nitrate masih dilanjutkan oleh organisasi baru Takata setelah penutupan transaksi. Ini setidaknya dilakukan sampai Maret 2020, untuk memastikan pasokan inflator pengganti, untuk jutaan unit mobil yang di-recall.
Baca juga : Habib Rizieq Dukung Penuh Anies Baswedan Memimpin Jakarta
"Kami menghabiskan banyak waktu untuk melakukan negosiasi, sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dengan lebih dari 10 pembuat mobil di seluruh dunia, dan calon sponsor perusahaan," ujar Takada.
"Jika semuanya seperti ini, kami menyadari risiko bahwa kami mungkin tidak dapat mengumpulkan dana dan melanjutkan pasokan produk yang stabil. Di tengah kondisi yang kami hadapi sekarang, bernegosiasi dengan kadidat sponsor, merek mobil, serta pendapat pendapat ahli eksternal, kami akhirnya memutuskan untuk mengajukan perlindungan kebangkrutan," tutur Takada.
Baca juga : Anies-Sandi Gelar "Open House", Terima Warga dan Relawan
Takata disebutkan harus mengeluarkan dana 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 133 triliunan, di mana belum termasuk keseluruha biaya recall yang mencapai 5 miliar dolar AS atau Rp 66 triliunan. Agen Poker Terbesar Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar