BISNIS - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi pertumbuhan kondisi bisnis dengan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) triwulan IV-2019 sebesar 104,82. Tercatat ITB triwulan sebelumnya sebesar 105,33.
"Walaupun dengan optimisme pelaku bisnis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2).
Tendensi bisnis yang membaik pada triwulan IV-2019 didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuk indeks. Seperti pendapatan usaha (nilai indeks 106,42), penggunaan kapasitas produksi/usaha (nilai indeks 105,26), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai indeks 102,79).
Tingkat optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Nilai ITB sebesar 115,48.
Sementara itu, tendensi bisnis terendah terjadi pada kategori lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dengan nilai ITB sebesar 97,09.
Pada triwulan I-2020 kondisi bisnis diperkirakan masih tumbuh. Namun dengan tingkat optimisme yang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2019.
Nilai ITB triwulan I-2020 diperkirakan sebesar 102,90. Peningkatan tendensi bisnis pada triwulan I-2020 didorong oleh meningkatnya order dari dalam negeri dengan indeks sebesar 106,82.
Lalu harga produk dengan indeks sebesar 104,46 dan order barang input dengan indeks sebesar 101,16. Sementara itu, order dari luar negeri relatif menurun dengan nilai indeks sebesar 99,16.
Peningkatan tendensi bisnis pada triwulan l-2020 diperkirakan terjadi di seluruh kategori lapangan usaha. Kecuali pada kategori lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (nilai ITB sebesar 98,21).
Peningkatan tendensi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (nilai ITB sebesar 114,94).
Pada komponen pembentuk lTB mendatang, peningkatan komponen order dari dalam negeri yang tertinggi diperkirakan terjadi pada kategori lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dengan nilai indeks sebesar 121,84.
Peningkatan harga jual produk tertinggi diperkirakan terjadi pada kategori lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, dengan nilai indeks sebesar 109,09.
Peningkatan order barang input tertinggi diperkirakan terjadi pada kategori lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, dengan nilai indeks sebesar 108,21.
Sementara itu, untuk komponen order luar negeri seluruh kategori lapangan usaha diperkirakan mengalami penurunan, kecuali lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang cenderung stagnan.
0 komentar:
Posting Komentar