Cerita di Balik Penunjukan Ma'ruf Amin oleh Jokowi - Pelbagai spekulasi masih menyelimuti hari-hari menjelang pengumuman Presiden Jokowi soal siapa yang mendampinginya dalam Pilpres 2019. Awalnya, nama Mahfud MD-mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus kader PKB-menyeruak dalam perbincangan di media sosial.
Salah satu media pun sempat menuliskan soal profil berikut artikel terkait dengan Mahfud MD.
Mahfud MD juga kian bersiap-siap. Menyiapkan baju putih hingga menunggu di satu restoran di dekat lokasi pengumuman cawapres Jokowi ini di Jakarta Pusat.
Namun di detik terakhir, Jokowi akhirnya mengumumkan Ma'aruf Amin sebagai duetnya untuk maju di Pilpres 2019.
Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa seluruh ketua umum dan sekjen partai politik baru mengetahui nama Ma'ruf yang dipilih saat berada di restoran tersebut.
Karding, yang pertama kali mengumumkan keputusan presiden Jokowi lewat cuitannya di Twitter, menampik para ketum dan sekjen mengetahui hal tersebut sejak jauh hari dalam rapat-rapat yang dilaksanakan.
"Enggak. Semuanya meraba-meraba sampai di restoran itu," ucap Karding yang ikut dalam pertemuan menjelang pengumuman Cawapres di restoran Platara, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
Ia mengatakan partai-partai politik hanya diberi tahu sepuluh nama yang masuk dalam bursa cawapres Jokowi.
Di sana ada nama Ketua Umum PPP Rommahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Rais Aam PBNU merangkap Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Panglima TNI Moeldoko, dan pengusaha Chairul Tanjung.
Seirama dengan berjalannya waktu, Karding mengatakan nama-nama tersebut mengerucut hingga menjadi tiga nama. Mereka adalah Moeldoko, Mahfud MD, dan Ma'ruf Amin.
Ketiga nama tersebut, lanjut Karding, memiliki posisi yang sama. Tidak ada yang paling kuat atau paling berpotensi mendampingi Jokowi sebagai cawapres.
Di Balik Cerita Penunjukan KH Ma'aruf Amin oleh Jokowi
Tak Diajukan Sama Sekali
Karding mengatakan bahwa dalam pertemuan di restoran Plataran itu, nama Mahfud MD tidak diajukan sama sekali oleh Jokowi.
Karding mengklaim saat itu semua parpol setuju dang langsung menandatangani sejumlah berkas yang harus diserahkan kepada KPU sebagai dokumen persyaratan.
"Ketika kita tanda tangan itu, Pak Jokowi sudah mengumumkan. Dan alhamdulillah semua ketum partai sekjen partai menerima dengan senang hati," ujar Karding.
Ma'ruf Amin sendiri menyatakan tidak pernah mengira Jokowi memilihnya menjadi cawapres.
Dia mengatakan gelagat Jokowi tidak pernah menunjukkan isyarat. Ma'ruf pun mengaku baru dihubungi Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat Maghrib.
Namun, sumber CNNIndonesia menyebut bahwa Jokowi sebelumnya menyiapkan empat nama dari kubu NU sebagai cawapresnya,.
"Ada Said Aqil Siradj, Ma'ruf Amin, Muhaimin Iskandar dan satu lagi saya lupa namanya," ujar sumber CNNIndonesia yang mengutip pernyataan salah satu tokoh NU yang dicalonkan oleh Jokowi itu.
Dia mengatakan pada akhirnya Jokowi memilih sang ulama tersebut.
Karding sendiri tidak tahu pasti kapan Ma'ruf diberitahu oleh Jokowi atau pihak Istana. Jika Ma'ruf memang betul baru diberitahu sesaat sebelum diumumkan kepada publik, Karding menilai Jokowi begitu handal menyimpan rahasia.
"Kalau begitu, memang hebat Pak Jokowi menjaga kerapatan rahasianya. Luar biasa. Canggih Pak Jokowi," kata Karding.
Ketika dikonfirmasi ke pihak Istana, Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Ardita Irawati menolak memberikan komentarnya. Dia menuturkan hal itu bukanlah kewenangannya, melainkan dari partai pendukung.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar