Tujuan mereka adalah ke salah satu pusat hiburan malam di Banjarmasin: Hotel Banjarmasin International. Hotel ini terletak di Jalan Ahmad Yani Kilometer 4,5 dengan diskotek yang populer, Athena Hyper Discotheque.
BINTANG88 - Sesampainya di sana, salah seorang pemimpin Dewan Pengurus Daerah pemimpin Front Pembela Islam (DPD FPI) Kalimantan Selatan, Zakaria Bahasyim mulai berjalan kaki untuk memimpin barisan. Para pengikutnya sesekali meneriakkan takbir.
“Allahu Akbar,” pekik mereka.
Malam itu, Zakaria memakai serban dan berpakaian putih. Organisasi tersebut meminta pengelola diskotek menutup jam operasinya yakni jam 02.00 WITA—sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Tempat Hiburan dan Rekreasi .
“Kami akan tunggu sampai benar-benar tutup,” kata Zakaria dalam satu tayangan video resmi FPI.
Aksi itu membuahkan hasil. AGEN BOLA TERPERCAYA
Puluhan pengunjung diskotek—dari ratusan, tampak berjalan keluar beriringan usai menikmati hiburan Tahun Baru, yang terpaksa harus bubar. Polisi berjaga-jaga. Sebagian anggota FPI berdiri memegang bendera. Sebagian lagi, masih duduk di sepeda motor.
“Dari segi moral, akhlak, Banjarmasin tidak kondusif,” kata Zakaria ketika ditemui CNNIndonesia.com di rumahnya, Pekapuran Raya, Banjarmasin, awal Agustus. “Yang masuk ke tempat hiburan malam itu, 14 tahun, 15 tahun, 16 tahun. Ini yang tidak kondusif.”
Peraturan Daerah tentang Kegiatan Tempat Hiburan itu memang mengatur tentang pembatasan jam operasi, yakni jam 02.00 WITA—kini direvisi menjadi jam 01.00 WITA. Selain itu, aturan tersebut juga melarang siapa pun yang berusia di bawah 21 tahun masuk ke tempat hiburan malam.
Kalimantan Selatan memiliki penduduk sekitar 4 juta jiwa. Agama Islam adalah agama yang terbesar dianut oleh warga di provinsi tersebut.
“Ini kerusakan bangsa,” kata Zakaria. “Usia 14 tahun, sudah tahu sabu, sudah tahu seks bebas.”
Ceramah Rizieq Shihab
Sebulan sebelum aksi pembubaran malam itu, Zakaria dan anggota FPI lainnya mendapatkan ‘suntikan’ semangat dari Rizieq Shihab, sang imam besar. Rizieq menjadi penceramah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin pada November 2012.
Saat itu, Rizieq juga datang untuk pelantikan pengurus DPD FPI Kalimantan Selatan.
Sejumlah ulama maupun pejabat hadir, di antaranya adalah Gubernur Kalimantan Selatan 2010-2015, Rudy Ariffin. Zakaria pun hadir di sana. Sedangkan pimpinan FPI lainnya adalah Abdurrahman Bahasyim—kini menjadi anggota DPD periode 2014-2019, pun turut serta.
“Perempuan durhaka, pemuda-pemudi durjana?” tanya Rizieq dalam khotbahnya, malam itu.
“Banyak!” teriak peserta pengajian malam.
“Kita sekarang sudah mengalami,” kata Rizieq. “Lahung (dalam bahasa Banjar berarti pelacur) dari daerah lain. Gara-gara mereka, Kalimantan Selatan jadi rusak.”
“Orang tua kita, Rudy Ariffin menutup semua tempat lahung, setuju?” kata Rizieq lagi.
“Allahu Akbar… Allahu Akbar.”
“Takbir.”
Rizieq menceritakan sarang pelacuran seharusnya dibakar—mengacu sejarah yang dipahaminya. Ini adalah soal perintah membakar masjid karena jadi tempat mengadu domba umat Islam, pada saat Nabi Muhammad masih hidup. Hal serupa harusnya diterapkan pada sarang pelacuran.
“Robohkan,” seru salah satu peserta pengajian.
Rizieq sudah datang tiga kali berceramah di Banjarmasin sejak pelantikan DPP FPI Kalimantan Selatan. Waktu lainnya adalah Juni 2013 serta November 2016—usai Aksi Bela Islam 411. Aksi Bela Islam adalah gelombang protes kelompok Islam terhadap gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terkait pidatonya soal Al Maidah. Ahok dituduh menista Al Quran.
Zakaria mengatakan bahwa Rizieq adalah salah satu ulama yang dikaguminya.
Pria itu berperawakan sedang, usianya 37 tahun. Selain diangkat Imam di DPP FPI Kalimantan Selatan, dia juga menjadi pemandu agama untuk perjalanan umrah satu biro perjalanan. Dia pun setia ikut Aksi Bela Islam sejak November 2016 hingga Maret 2017—yang dikenal Aksi 313.
“Bagaimana dengan dana operasional?”
“Kami tak punya donator tetap.”
“Dari sektor batu bara?”
“Tak pernah ada dari sana.”
Kalimantan Selatan memang populer dengan usaha sumber daya alam, terutama batu bara. Provinsi itu sedikitnya memproduksi 100 juta metrik ton dari total sekitar 400 juta metrik ton dari seluruh Indonesia. Ini adalah area terbesar kedua setelah Kalimantan Timur.
Batu bara telah lama dikritik sebagai energi kotor dan merusak lingkungan. Laporan Greenpeace Indonesia pada Agustus 2015, misalnya, menyebutkan bahwa dampak polusi batu bara adalah terjadinya 6.500 kematian prematur setiap tahun.
Beda Zakaria, beda pula pemimpin lainnya di FPI, Muhammad Abdullah Santoso.
Dana dari Batu Bara
Santoso adalah mualaf dan pengusaha batu bara asal Surabaya, Jawa Timur yang bermukim di Banjarmasin sejak 1980-an.
Sejak 2013, dia dilantik menjadi Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) FPI Banjarmasin. Santoso adalah kenalan lama Abdurrahman Bahasyim, mantan Ketua DPP FPI Kalimantan Selatan.
“Saya mau ditunjuk jadi ketua, asalkan bertemu Habib Rizieq,” kata Santoso ketika ditemui di rumahnya, kawasan Bumi Mas Raya.
Dia pun akhirnya bertemu Rizieq di Jakarta pada April 2013—sebelum dilantik dua bulan sesudahnya.
Santoso adalah pria paruh baya dan berkulit sawo matang. Dia menceritakan bahwa dana operasi DPW selama ini sebagian besar dari usaha batu bara yang dilakoninya sejak 2004. Namun dia tak mau menyebutkan nama perusahaan miliknya tersebut.
Dia hanya mengatakan perusahaan miliknya bekerja sama dengan perusahaan lain untuk penjualan dan penambangan di kawasan Sungai Danau, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu. Kabupaten ini memang terkenal dengan penambangan batu bara.
Pria itu menuturkan rata-rata anggota DPW FPI Banjarmasin yang dipimpinnya adalah kelompok menengah ke bawah. Jadi, kata dia, dirinya seringkali menyiapkan ongkos bensin hingga makanan jika ada kegiatan—termasuk konvoi untuk razia.
“Pergerakan FPI 2013 sampai ke depannya itu, terus terang, dari saya semua,” kata Santoso.
“Batu bara pada 2013 kan turun harganya?”
“Ya masih ada sisa ’rampasan perang’,” katanya, tergelak.
Namun, kritik datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan.
Ketua Umum PWNU Kalimantan Selatan Syarbani Haira mengatakan dakwah dengan jalan kekerasan harus dicermati. Dia meminta FPI Kalimantan Selatan dapat menata ulang sistem dakwahnya. AGEN CASINO TERBAIK
“Sweeping itu tak perlu,” kata dia. “Perlihatkanlah Islam itu damai.”
Dalam pemahaman dia soal Al Quran dan Hadits, Syarbani menegaskan, tak ada anjuran berdakwah itu dengan cara kekerasan.
“Jika harus berdebat, tetaplah menggunakan kata-kata yang baik,” katanya.
Walaupun demikian, Santoso mengatakan DPW FPI Banjarmasin belum berencana melakukan razia kembali karena pusat hiburan malam tampak sepi—dengan alasan menurunnya sektor usaha pertambangan.
“Ini karena tambang lagi turun. Batu bara turun, maksiat turun,” kata dia.
Pernyataan Santoso bisa jadi tak keliru. Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan sektor usaha pertambangan justru tak tumbuh. Pada 2013, sektor itu tumbuh 4,04 persen, namun turun berturut-turut yakni 2,25 persen (2014); dan 0,71 (2015).
Alasan lain, Santoso menuturkan, kepolisian dan Satpol PP juga relatif agresif untuk menggelar razia terkait dengan narkotik, pelanggaran jam operasi hingga dugaan prostitusi.
“Aparat sudah berfungsi,” katanya.
Dalam akun video Banjarmasin Post, misalnya, aparat tampak gencar melakukan razia. Di antaranya, menangkap dua oknum TNI di Diskotek Grand pada September 2015. Polres Kota Banjarmasin juga melakukan razia pada tiga pusat hiburan malam sekaligus pada Desember 2016.
Lainnya, Polsek Banjarmasin Timur mengamankan sedikitnya 19 orang yang diduga melanggar ketentuan—di antaranya adalah bocah—di Athena Hyper Discotheque milik Hotel Banjarmasin International pada Januari lalu.
“Yang kami temukan adalah tak mempunyai identitas, di bawah umur,” kata Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol Dese Yulianti. “Kami menerima informasi banyak tempat hiburan dijadikan untuk hal-hal negatif. Sehingga kami tertibkan.”
Terpisah, Kepala Polisi Resor Kota Banjarmasin Kombes Anjar Wicaksana mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pimpinan FPI, Zakaria Bahasyim setelah dia memimpin Polresta Banjarmasin pada September 2016. AGEN POKER TERBESAR INDONESIA
“Kami mengharapkan FPI benar-benar menempatkan dirinya sebagai pendakwah,” kata Anjar ketika ditemui CNNIndonesia.com di Mapolresta Banjarmasin, awal Agustus. “Jangan menggunakan kekerasan. Percayakan kepada kami untuk menindak.”
Anjar juga mengancam kepada pengelola hiburan malam untuk tak melanggar aturan—macam menjadi tempat transaksi narkotik, prostitusi, hingga keributan.
“Kami akan police line,” tegasnya. “Kalau sudah di-police line, maka ditutup lama.”
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar