Walau tidak lagi ramai diberitakan, namun danau lumpur panas itu masih mengkhawatirkan. Hingga saat ini, langkah penanggulangan pun masih terus dilakukan. AGEN BOLA TERPERCAYA
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun memiliki inisiatif untuk mengelola danau lumpur panas itu sebagai objek wisata bernama Pulau Lumpur Sidoarjo atau Pulau Lusi.
Alasannya, danau lumpur panas diperkirakan akan berubah menjadi pulau, sehingga bisa digunakan kembali oleh masyarakat.
Baca juga : Jokowi: Jangan Menyembunyikan Politik Buat Runtuhkan NKRI
“Danau lumpur panas nantinya akan bersedimentasi menjadi tanah yang berbentuk pulau. Namun biasanya tumbuhan tidak dapat hidup di atasnya. Kami akan mengelolanya dengan mulai membuat tambak ikan bandeng,” kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi pada Kamis (13/7). AGEN CASINO TERBAIK
Brahmantya lanjut mengatakan, kalau diperkirakan “pulau reklamasi” itu akan memiliki luas 94 hektare. KKP membuat tambak ikan yang dinamakan Tambak Wanamina seluas 4,9 hektare di atas lahan tersebut.
“Awalnya tambak dibuat untuk memantau pengaruh lumpur panas terhadap ikan. Berdasarkan penelitian selama tiga tahun, ikan ternyata bisa hidup,” ujar Brahmantya.
Baca juga : Hampir Semua DPR Dukung Perppu Tentang Pembubaran Ormas!!!
Walau telah berhasil memproduksi ikan bandeng dalam tambak, namun pengembangan wisata Pulau Lusi belum terkelola dengan baik.
Selanjutnya, KKP yang telah mengantongi izin dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dan sedang menunggu sertifikasi lahan dari Badan Pertanahan Nasional, ingin merangkul pemerintah daerah dan masyarakat untuk mulai mengelola pulau dengan konsep Kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM). AGEN POKER TERBESAR INDONESIA
“Tambak ikan, jalur mangrove dan kolam pemancingan mungkin bisa menjadi potensi ekowisata di Pulau Lusi kedepannya,” kata Brahmantya.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar